REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bakal calon presiden Amerika Donald Trump menegaskan ia akan menggunakan profiling agama untuk menggagalkan serang teroris di masa depan. Dalam wawancara via telpon pada progam televisi CBS "Face the Nation", Trump menyatakan, selain akan melarang Muslim masuk Amerika, ia terbuka untuk menggunakan profiling agama untuk mengidentifikasi potensi teroris.
"Saya fikir profiling sesuatu yang yang harus kita fikirkan untuk negara ini, saya benci konsep profiling, tapi kita mulai harus menggunakan akal sehat dan kepala kita," katanya kepada John Dickerson pembawa acara Face the Nation seperti dilansir businessinsider.com, Senin (20/6).
Profiling adalah teknik mengidentifikasi pelaku kriminal berdasarkan kultur, perilaku, ras, dan agama.
Trump juga mengusulkan untuk memeriksa setiap masjid seperti yang dilakukan di New York dan menerapkannya di seluruh negara bagian. Pemerintahan Wali Kota New York Bill de Blasio sudah dikritik atas kebijakannya untuk mengawasi Muslim karena tidak sesuai dengan konstitusi Amerika.
Ini bukan pertama kali Trump mengungkapkan profiling sebagai solusi membasmi teroris. Ia juga pernah mengungkapkannya pada Desember lalu pascapenembakan teroris di San Bernardino, California.