REPUBLIKA.CO.ID, NIKOSIA -- Inggris, Yunani, dan Israel mengirim sejumlah pesawat dan helikopter ke Siprus pada Senin (20/6) untuk memerangi kebakaran hutan yang melanda kawasan pegunungan di pulau tersebut.
Api membesar karena tiupan angin kencang dan udara panas. Kobaran api itu, yang diduga dipicu upaya membakar jerami kering, terjadi sejak Ahad di kaki bukit Troodos di bagian timur negara pulau di Laut Tengah tersebut. Wilayah Soleas, yang paling parah dilanda kebakaran, adalah kawasan hutan lebat cemara dan kebun buah.
Amukan api itu, yang diyakini terparah dalam beberapa tahun belakangan, terjadi hampir bersamaan dengan gelombang panas tahun ini sehingga semakin memudahkan api menjalar.
"Keadaannya sangat menyedihkan. Kerugiannya tidak tergantikan," kata Presiden Siprus Nicos Anastasiades dari lokasi kebakaran kepada wartawan.
Dua petugas pemadam kebakaran mengalami cedera dan salah satunya dalam keadaan parah. Pesawat penyemprot air dari Yunani dan Israel serta helikopter dari pangkalan militer Inggris yang ada di Siprus ikut membantu usaha pemadaman.
Presiden Anastasiades mengatakan, bantuan udara tambahan juga diminta dari Yunani. Mustafa Akinci, pemimpin kelompok sempalan Siprus-Turki di wilayah utara, juga menawarkan bantuan.
Anastasiades menyampaikan terima kasih atas tawaran tersebut. Namun, ia menambahkan, pihak berwenang sudah mendapatkan cukup bantuan.
Siprus mengalami perpecahan suku setelah serbuan Turki pada 1974, yang dipicu oleh kudeta Yunani.