REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Badan pengawas makanan di India melarang penggunaan bahan kimia dalam produk-produk roti, Selasa (22/6). Hal ini karena bahan kimia diyakini dapat memicu kanker.
Otoritas Standar Keamanan Makanan India (FSSAI) mengambil keputusan itu setelah ditemukan adanya residu kalium bromat di sekitar 84 persen produk roti.
Zat kimia itu selama ini sering terdapat dalam roti yang dijual di India. Tidak ada larangan penggunaannya, meski zat ini dianggap berbahaya di banyak negara lain.
"Kalium bromat diyakini dapat menjadi pemicu kanker karenanya zat kimia ini tidak boleh lagi digunakan di dalam segala jenis produk roti," ujar pernyataan dari kepala pengawas FSSAI, Pawan Kumar Agarwal, dilansir BBC, Selasa (21/6).
Selain kalium bromat, terdapat beberapa jenis bahan kimia yang diyakini beracun lainnya. Peneliti dari Science and Environment yang berpusat di Ibu Kota India menemukan bahwa kalium iodat juga berbahaya.
"Kalium iodat kini dalam proses penelitian apakah berbahaya atau tidak," ujar Agarwal.
CSE telah mengumpulkan sekitar 38 roti sampel dari berbagai toko di India. Dari sampel tersebut, ditemukan lebih dari 84 persen yang mengandung kalium bromat maupun iodat.