REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Presiden Departemen Ekonomi Austria Christoph Leitl pada Selasa (21/6) menyampaikan kekecewaannya mengenai keputusan Uni Eropa untuk memperpanjang sanksi terhadap Rusia sampai awal 2017.
"Setelah tanda positif dari Presiden Rusia Vladimir Putin, reaksi ini adalah kekecewaan buat kami," kata Leitl kepada APA dalam satu wawancara.
Leitl mengatakan ia lebih suka ke-28 negara anggota UE memilih pendekatan ketimbang sanksi yang mestinya bisa lebih selektif, seperti memangkas sebagian sanksi jika memungkinkan.
Ia mengeluh di seluruh Eropa sekarang "dapat menerima kami terlibat dalam bahaya timbal-balik", dan pandapat sebagian pejabat Austria dan Jerman untuk sedikit mundur dari rejim sanksi mestinya telah diikut.
"Diredakannya sanksi hanya dapat terjadi ketika kedua pihak bergerak bersama secara progresif," ia menambahkan.