REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Presiden terpilih Peru Pedro Pablo Kuczynski sambil tertawa, Selasa (21/6), mengatakan pemerintahannya akan memutuskan hubungan dengan Amerika Serikat jika kandidat Partai Republik Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November.
Kuczynski, mantan bankir investasi berusia 77 tahun yang memenangi pemilihan umum ketat di negara Andean awal bulan ini, mengemukakan kekhawatirannya jika Trump terpilih menjadi presiden kepada Presiden AS Barack Obama dalam ucapan selamat melalui panggilan telepon.
Ditanya oleh seorang wartawan bagaimana nasib hubungan Peru dengan Amerika Serikat jika Trump menang, Kuczynski sambil tertawa berkata, "Kami akan ambil gergaji dan memotongnya!"
Calon presiden dari Partai Republik AS yang bersaing dalam pemilihan umum untuk menggantikan Obama, Trump, telah memicu kritik di seluruh Amerika Latin karena retorika anti-imigrannya, terutama di Meksiko lokasi Presiden Enrique Pena Nieto membandingkan kampanyenya dengan kebangkitan Adolf Hitler.
Kuczynski merujuk pada usulan Trump untuk membendung aliran imigran tanpa dokumen dan obat melintasi perbatasan AS bagian selatan.
Peru adalah pemasok global terkemuka tembaga dan emas. Tapi negara itu juga mirip dengan negara tetangganya, Kolombia yang menjadi salah satu produsen terkemuka di dunia kokain. Peru dan Amerika Serikat menerapkan perjanjian perdagangan bebas pada 2009 dan keduanya menyepakati perdagangan 12 negara Kemitraan Trans-Pacifik yang dikritik Trump.
Baca: Yaman Terancam Kelaparan