REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Calon Presiden Partai Demokrat Hillary Clinton mengejek proposal kebijakan ekonomi Donald Trump, Selasa (21/6). Ia memperingatkan kebijakan ekonomi yang sembrono akan memicu krisis keuangan lebih buruk dari 2008.
Dilansir The Guardian, Clinton mengkritik proposal perdagangan, pajak dan imigrasi Trump. Menurutnya, jika diberlakukan akan membuat Amerika Serikat kembali jatuh dalam resesi.
"Anda mungkin berpikir karena ia telah menghabiskan hidupnya sebagai pengusaha, dia akan lebih siap menangani perekonomian. Nah ternyata, dia juga berbahaya di bidang itu," kata Clinton.
Clinton mengibaratkan Trump untuk tak meletakkan jarinya di tombol nuklir. Menurutnya Trump tak seharusnya menangani perekonomian AS.
Untuk mendukung klaimnya, Clinton menunjukkan sebuah laporan yang dirilis Senin (20/6) oleh Moody Analytics. Laporan itu memperkirakan jika kebijakan perekonomian Trump diberlakukan akan memicu resesi panjang dan menyebabkan hilangnya 3,5 juta pekerjaan.
"Kita tak bisa membiarkan dia membuat Amerika bangkrut seperti salah satu kegagalannya di kasino. Kita tak bisa membiarkan dia mempertaruhkan masa depan anak-anak kita," kata Clinton.
Clinton terus mencemooh visi ekonomi Trump. Ia juga mengatakan kegagalan ekonomi tak akan terjadi di bawah kepemimpinannya. Sementara Trump telah mengklaim ketajaman bisnisnya sebagai bukti ia akan mengembalikan kekuatan perekonomian AS.
Baca: Presiden Peru Berkelakar Akhiri Hubungan dengan AS Jika Trump Menang