Jumat 24 Jun 2016 08:56 WIB

Hasil Awal Referendum Inggris: Tinggalkan Uni Eropa

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Kepala partai Independen United Kingdom, Nigel Farage.
Foto: reuters
Kepala partai Independen United Kingdom, Nigel Farage.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hasil perhitungan suara awal referendum Inggris menunjukan pemilih mendukung melepaskan diri dari Uni Eropa, Kamis (24/6). Hal ini berkebalikan dari hasil jajak pendapat yang menunjukan responden mendukung tetap di Uni Eropa.

Hasil dari 13 distrik pertama ingin Inggris mengakhiri keanggotaan selama 43 tahun di Uni Eropa. Sebanyak 13 dari 382 distrik pemilihan menunjukan 52,4 persen ingin keluar dan 47,6 persen ingin tinggal.

Namun jumlah ini masih terlalu minim dan terlalu dini untuk memperkirakan hasil akhir. Survei selama ini mengindikasikan Inggris akan tetap tinggal. Dua kelompok pendukung anti-Uni Eropa juga telah pesimistis akan menghadapi kekalahan.

Kepala partai Independen United Kingdom, Nigel Farage mengatakan sepertinya Inggris akan menetap. "Ini adalah kampenye referendum yang luar biasa dan dihadiri oleh jumlah yang cukup tinggi," kata Farage pada Sky News setelah TPS tutup.

Menurutnya, prediksi itu muncul dari sejumlah koleganya di pasar finansial. Menteri pemerintah Theresa Villiers yang juga mengampanyekan keluar Uni Eropa mengatakan instingnya mengatakan sebaliknya.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron sebelumnya telah mendesak Inggris untuk tetap tinggal. Ia memperingatkan lepasnya Inggris akan melukai investasi dan perdagangan. Hal ini memicu resesi, merusak mata uang dan menekan dana belanja juga liburan.

Hasil survei YouGov menunjukan opsi tetap tinggal memiliki peluang 52-48 persen. Survei Ipsos-MORE juga menunjukan opsi tetap tinggal memimpin suara dengan margin 52-48 pesen. Survei ini dilakukan Rabu dan Kamis.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement