Sabtu 25 Jun 2016 16:30 WIB

Pemimpin Finlandia Serukan Perubahan di Uni Eropa

Brexit
Foto: Ap Photo
Brexit

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Para pemimpin Finlandia pada Jumat (24/6) mengatakan hasil referendum Inggris mempertegas perlu Uni Eropa untuk berubah dan menyoroti nilai-nilai dasar aslinya.

Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan hasil referendum Inggris mempengaruhi landasan Uni Eropa. Ia menyatakan itu adalah pengingat bagi Uni Eropa mengenai perlunya perubahan yang tak terelakkan. Niinisto mengatakan Uni Eropa mesti kembali ke akarnya dan nilai-nilai dasar seperti keamanan, perdamaian dan kebebasan.

Sementara itu, Perdana Menteri Finlandia Juha Sipila mengatakan Uni Eropa mesti memusatkan perhatian pada isi guna memperoleh kepercayaan rakyat.

Negara anggota mesti mengikuti secara bersama resolusi yang disepakati, demikian laporan Xinhua, Sabtu (25/6). Selain itu, Uni Eropa harus menawarkan alat bagi pertumbuhan, lapangan kerja dan persaingan, kata Sipila.

"Semua negara harus menjadikan ini sebagai pelajaran. Terutama, kita harus menjadi lebih baik dalam menerapkan apa yang telah disepakati," kata Sipila. Ia menambahkan semua warga harus diberi bukti bahwa tidak sia-sia untuk terus bergabung dalam proyek Eropa.

Sipila mengingatkan Uni Eropa berawal dari proyek perdamaian dan berhasil dalam konsep tersebut. Tapi krisis telah mendominasi pembicaraan masyarakat dan kemudia menghasilkan dampak negatif. Sipila mencatat kejadian yang memicu dampak negatif antara lain krisis ekonomi, krisis pengungsi dan krisis Yunani.

Anggota Parlemen Eropa dari Finlandia Merja Kyllonen adalah salah satu dari sedikit politikus yang melihat sesuatu yang positif dari keluarnya Inggris. Ia menggambarkan Inggris sebagai penentang pembaruan yang paling berpengaruh, dan sekarang negara itu pergi.

 

sumber : Antara/Xinhua-OANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement