Senin 27 Jun 2016 10:02 WIB

Ledakan di Stadion Madagaskar, 2 Orang Tewas

Rep: Puti Almas/ Red: Winda Destiana Putri
Granat
Foto: Republika/Yasin Habibi
Granat

REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO -- Ledakan yang diduga berasal dari granat terjadi di sebuah stadion di Ibu Kota Madagaskar, Ahad (26/6). Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dalam peristiwa ini dan 80 lainnya terluka.

Saat kejadian berlangsung, banyak orang yang tengah berkumpul untuk merayakan ulang tahun kota. Sebuah konser juga diadakan di stadion Mahamasina, di mana ledakan terjadi.

Atas peristiwa ini, Presiden Madagaskar Hery Rajaonarimampianina mengatakan telah terjadi tindakan teroris di negara itu. Ia juga menilai hal ini dapat terjadi karena divergensi politik.

Selama ini, Madagaskar berada dalam situasi yang cukup menegangkan. Hal itu khususnya setelah pihak-pihak yang menentang presiden berselisih.

"Perbedaan sudut pandang pasti ada di antara setiap orang. Namun, bukan berarti jika presiden yang Anda inginkan tidak terpilih, lalu Anda boleh membunuh masyarakat," ujar Rajaonarimampianina dalam sebuah pernyataan, dilansir BBC, Senin (27/6).

Rajaonarimampianina terplih menjadi Presiden Madagaskar pada 2013 lalu. Namun, dalam waktu 18 bulan setelah menjadi orang nomor satu di negara itu, Majelis Nasional menilai dirinya gagal memenuhi janji politik yang dibuat selama kampanye.

Akibatnya, pihak yang kontra terus menyuarakan protes. Sementara pendukung Rajaonarimampianina tetap berusaha mempertahankan kepemimpinan dirinya.

Pada 2014 lalu ledakan granat juga terjadi di stadion yang sama. Dalam ledakan kali ini, belum ada penangkapan terhadap pelaku serangan dan belum diketahui secara pasti siapa pihak yang berada di balik itu.

(Baca juga: Ledakan Bom di Afghanistan Tewaskan Warga Sipil)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement