REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Ratusan pelajar Mesir melakukan protes di depan Kementerian Pendidikan di Kairo, Mesir, pada Senin (27/6). Mereka berdemonstrasi karena pembatalan beberapa ujian sekolah menengah menyusul jawaban soal ujian yang bocor.
Para demonstran menuntut pengunduran diri Menteri Pendidikan Mesir Al-Helali el-Sherbini. Para murid yang juga didampingi oleh beberapa orang tua, kemudian berbaris menuju Alun-Alun Tahrir, yang merupakan tempat pusat pemberontakan Mesir 2011.
"Ini tidak adil. Siswa yang tidak belajar akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari kita. Kami belajar keras selama 12 bulan ... mengapa semua ini tidak adil?'' " kata seorang demonstran Amr Adel seperti dikutip dari laman Alarabiya, Selasa (28/6).
Sebanyak 12 pejabat Kementerian Pendidikan Mesir ditahan setelah jawaban ujian nasional akhir untuk Bahasa Arab, agama dan mata pelajaran lain yang diposting awal bulan ini di Facebook oleh seorang netizen dengan nama anonim.
Ia mengatakan ingin menyoroti tindakan korupsi dan inefisiensi. Protes besar-besaran sebenarnya jarang terjadi di Mesir, karena Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi telah melakukan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.
Sistem pendidikan Mesir telah lama memiliki masalah oleh ruang kelas yang penuh sesak dan guru yang kurang terlatih. Hal ini memaksa jutaan siswa yang mampu mengandalkan guru privat. Padahal, nilai ujian secara langsung menentukan pintu masuk ke perguruan tinggi.