REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki Binali Yildrim mengaku tidak senang dengan retorika anti-Muslim dalam kampanye pemilihan presiden AS.
"Kampanye presiden dimulai di sekutu dekat kami, Amerika Serikat. Kami ingin menyatakan ketidaksenangan tentang komentar anti-Muslim dalam kampanye yang penuh ujaran kebencian," ujar Yildrim, seperti dikutip kantor berita Anadolu Agency.
Yildrim sepertinya menyinggung ulah kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, kendati ia tak menyebut nama. "Ini sangat penting, pendekatan seperti ini sepertinya tidak mendapatkan ruang dalam proses pemilihan," ujarnya.
Baca juga, Trump Minta Tutup Akses Masuk Muslim ke AS.
Trump berulang kali melontarkan pernyataan yang bernada kebencian terhadap Muslim, termasuk para imigran. Dalam pernyataannya pada Desember lalu, Trump mengusulkan agar Muslim dilarang masuk Amerika Serikat.
Belakangan ada kabar Trump mencabut pernyataannya itu setelah memenangi pemilihan internal Partai Republik. Namun, juru bicara kampanye Trump membantahnya. "Belum ada perubahan sampai selama pekan ini," ujarnya.