Kamis 30 Jun 2016 09:12 WIB

Trump Ingin Ada Penyiksaan Waterboarding Bagi Anggota ISIS

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Donald Trump
Foto: Republika
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, OHIO -- Bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump kembali menyerukan teknik interogasi waterboarding terhadap militan ISIS. "Saya sangat menyukainya," ujar dia dilansir dari laman BBC, Rabu (29/6).

Komentarnya di sebuah kampanye di Ohio itu terjadi beberapa jam setelah pengebom bunuh diri menewaskan 41 orang di Bandara Ataturk Istanbul.

"Anda harus melawan api dengan api," katanya.

Waterboarding adalah salah satu teknik interogasi yang digunakan CIA pada terduga teroris. Dalam teknik ini, terduga diikat kedua tangan dan kaki lantas posisi kaki diatur lebih tinggi dari posisi kepala. Kemudian, wajah mereka yang ditutupi kain disiram dengan air. Presiden Barack Obama menganggap waterboarding sebagai penyiksaan dan dilarang pada 2006.

Pihak berwenang Turki percaya ISIS berada di balik serangan di bandara terebut. "Kami harus berjuang begitu kejam dan keras karena kita sedang berhadapan dengan orang-orang yang keras," ujar Trump.

Taipan New York tersebut menyesalkan pencegahan AS terhadap waterboading. "Tetapi mereka (militan ISIS) dapat memenggal kepala, menenggelamkan orang di kandang baja, mereka dapat melakukan apa pun yang mereka ingin lakukan," lanjut dia.

Trump telah menghadapi banyak kritik, bahkan dari partainya sendiri ketika melarang AS untuk menerima Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement