Kamis 30 Jun 2016 13:07 WIB

Kotak Hitam Egypt Air Konfirmasi Adanya Asap di Penerbangan

Rep: Gita Amanda/ Red: Esthi Maharani
 Pencarian pesawat penerbangan Egypt Air di laut Mediterania.
Foto: AP /Egyptian Defense Ministry
Pencarian pesawat penerbangan Egypt Air di laut Mediterania.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Para peneliti Mesir mengatakan, kotak hitam yang ditemukan dari pesawat Egypt Air MS804 mengkonfirmasi adanya asap dalam penerbangan. Pesan elektronik otomatis yang dikirim oleh pesawat, menunjukkan detektor asap di toilet dan daerah bawah kokpit.

"Data yang tercatat konsisten dengan pesan tersebut," kata peneliti Mesir seperti dilansir BBC News, Rabu (29/6).

Penerbangan Egypt Air MS804 dari Paris ke Kairo jatuh di Laut Mediterania pada 19 Mei lalu. Komite penyelidikan Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan perekam data menunjukkan adanya asap di toilet dan peralatan onboard.

Perekam data dan suara penerbangan yang dikenal dengan kotak hitam telah berhasil ditemukan di kedalaman 3.000 meter di Mediterania. Kotak pertama yang berisi data penerbangan berhasil diperbaiki, sementara kotak kedua yang merupakan perekam suara masih diperbaiki di Paris.

Komite penyelidikan mengatakan tim pencari di laut juga masih terus berupaya menemukan dan membawa sisa-sisa mayat korban ke darat. Sebagian besar puing pesawat yang ditemukan menunjukkan tanda kerusakan akibat suhu tinggi dan terbakar.

Pihak berwenang Prancis, pada Senin (27/6), membuka penyelidikan terkait dugaan pembunuhan dalam kecelakaan pesawat. Tapi mereka tak menemukan adanya bukti sejauh ini yang mengaitkan kecelakaan dengan aksi terorisme.

Egypt Air MS804 hilang dari radar pada sekitar pukul 02.45 waktu setempat. Pesawat hilang di antara Pulau Crete Yunani dan pantai Mesir. Data radar menunjukkan awalnya pesawat terbang normal, sebelum berbelok 90 derajat ke kiri dan 360 derajat ke kanan. Pesawat kemudian jatuh dari ketinggian 38 ribu kaki ke 15 ribu kaki, sebelum menghilang saat data menunjukkan pesawat di ketinggian 10 ribu kaki. Pesawat membawa 66 orang di dalamnya.n Gita Amanda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement