Kamis 30 Jun 2016 19:30 WIB

Walau Berkaki 3, Anjing Ini Tetap Semangat Beraktivitas

Red:
abc news
Foto: abc news
abc news

Scotty memiliki semua kualitas yang diinginkan petani untuk seekor anjing penggembala domba: loyal, pekerja keras dan bias menjaga stok -sangat stabil pada kenyataannya, mengingat ia hanya memiliki tiga kaki.

Peternak Australia, Yvonne Low, mengatakan, anjing border collie-nya yang berusia 12,5 tahun kehilangan kaki kiri belakangnya beberapa tahun lalu setelah kecelakaan mengerikan di peternakan keluarga.

"Ia melompat ke halaman dengan domba jantan. Mereka terkadang sangat tak ramah kepada anjing, dan saya pikir, Scotty cepat menyadari kesalahannya dan mencoba untuk keluar,” tuturnya.

Ia menambahkan, "Ketika anak saya David menemukannya, ia terjebak di pagar, bergelantungan hanya dengan kakinya."

Yvonne mengatakan, ia pertama kali menyadari sesuatu telah terjadi pada Scotty ketika putranya berlari ke dalam rumah untuk mengambil buku cek guna membayar dokter hewan.

"Saya mengatakan kepada David, ia punya pekerjaan yang harus dilakukan di gudang, dan saya akan membawa Scotty ke dokter hewan," jelasnya.

Yvonne Low Bersama Scotty Yvonne Low mengatakan, Scotty adalah bagian penting dari keluarga Low.

Submittied; Yvonne Low

Itu terjadi Port Lincoln, sekitar 25 menit dari peternakan Yvonne.

Dokter Hewan bernama Dr Simon Arnesen menggambarkan cedera si anjing sebagai salah satu yang menantang yang telah dilihatnya.

"Scotty telah melukai dirinya sendiri di daerah yang pada dasarnya setara dengan pergelangan kaki manusia, sehingga itu adalah tempat yang benar-benar kompleks," utaranya.

"Semua ligamen-nya rusak, tibia-nya tak lagi melekat pada pergelangan kaki,” sebut Dr Simon Arnesen.

"Satu-satunya pilihan, benar-benar, untuk menyatukan sendinya, dan itu sebuah operasi yang memiliki waktu pemulihan lama dan belum tentu berjalan dengan baik, atau amputasi,” terangnya.

Ia menyambung, "Amputasi bukan tanpa resiko, tetapi umumnya Anda memiliki anjing yang aktif dan bahagia lebih cepat."

Ada satu pilihan lain yang Yvonne tolak untuk pikirkan: euthanasia (suntik mati).

Scotty si penyambung masa lalu

Keluarga Yvonne kehilangan rumah tua mereka dalam kebakaran semak di Port Lincoln pada tahun 2005.

Pengingat kehidupan sebelum kebakaran itu sungguh disyukuri oleh keluarga itu.

"Scotty adalah penyambung masa lalu kami. Empat puluh tahun yang lalu, nenek buyutnya diberikan kepada keluarga Low. Ia lahir di sini di peternakan ini, saya ada di sana ketika ia lahir. Itu adalah hal yang emosional,” kenang Yvonne.

"Ia anjing yang baik, mengapa Anda tak memberinya kesempatan lagi?," ujar Yvonne Low.

Ketika Scotty kembali dari operasi, Yvonne merawatnya untuk melalui pemulihan enam bulan.

Tetapi jika keluarga Low berpikir Scotty akan menjadi pensiunan lembut dan penurut, ternyata anjing ini punya keinginan lain.

Keputusan untuk kembali bekerja adalah keinginan Scotty, meskipun hari ini ia tak bias jauh dari pekarangan, meninggalkan pekerjaan berat ke anak anjing yang lebih muda.

"Ia hanya ingin bekerja. Ketika Anda punya anjing yang sangat baik seperti Scotty, Anda begitu senang melihat mereka ingin kembali bekerja,” tutur Yvonne.

"Kami sudah melakukan pencukuran bulu domba selama dua hari terakhir dan ia datang menerobos gudang menuju saya, berbicara, dan kemudian pergi lagi untuk bekerja," utaranya.

Dr Simon Arnesen Dokter hewan Dr Simon Arnesen mengamputasi kaki Scotty.

Supplied; Dr Simon Arnesen

Tipikal anjing pekerja

Dr Simon Arnesen mengatakan, ia menerima sekitar dua atau tiga kasus patah kaki yang dialami anjing pekerja tiap bulannya.

Ia menyebut, Scotty beruntung amputasinya ada di kaki belakang.

"Mereka menggunakan kaki depan untuk berbalik yang merupakan hal penting, sehingga artinya, kehilangan kaki belakang itu lebih baik," ujar sang dokter.

"Anjing ini tak akan memiliki banyak kekuatan dan mereka mungkin perlu sedikit bantuan untuk melompat ke atas truk pick-up atau hal lain, tapi anjing biasanya bias mencari jalan keluar," imbuhnya.

Dr Simon tak terkejut dengan semangat tetap bekerja yang membara pada anjing jenis border collie.

"Itu adalah tujuan mereka dibesarkan dan apa yang mereka sukai, jadi saya tak terkejut sama sekali," kata Dr Simon Arnesen.

"Scotty akan mengikuti keluarga Low hingga apapun yang terjadi!," sebutnya.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan dan diperbarui: 19:00 WIB 30/06/2016 oleh Nurina Savitri.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement