Senin 04 Jul 2016 05:50 WIB

Bangladesh Sebut Ledakan Disertai Penyanderaan tak Terkait ISIS

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Hazliansyah
Warga menolong korban luka setelah sekelompok orang bersenjata menyerbu restoran yang kerap didatangi warga asing di wilayah diplomatik Dhaka, Bangladesh, Jumat, 1 Juli 2016.
Foto: AP Photo
Warga menolong korban luka setelah sekelompok orang bersenjata menyerbu restoran yang kerap didatangi warga asing di wilayah diplomatik Dhaka, Bangladesh, Jumat, 1 Juli 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Serangan ke sebuah kafe terjadi di Dhaka Bangladesh. Korban tewas, luka-luka dan sekitar 20 orang disandera dalam peristiwa tersebut.

Menteri Dalam Negeri Bangladesh, Asaduzzaman Khan membantah Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terlibat dalam serangan tersebut. Pemerintah menyebut pelaku penyerangan merupakan kelompok militan lokal yang akitifitasnya dilarang dalam satu dekade.

"Mereka adalah anggota Jamaeytul Mujahdeen (JM) Bangladesh," kata Asaduzzaman, seperti dilansir BBC, Senin (4/7).

Dia menegaskan, kelompok tersebut tidak ada hubungannya dengan ISIS. Atas peristiwa tersebut pemerintah Bangladesh menyatakan berkabung selama dua hari.

Kepala Polisi Nasional Shahidul Hoque mengatakan, enam penyerang ikut tewas dalam peristiwa tersebut. Aparat terus mencoba mengungkap kasus tersebut.

Kelompok JM yang disebut sebagai pelaku penyerangan pernah terlibat serangan sebelumnya dengan skala yang lebih kecil tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement