Senin 04 Jul 2016 13:33 WIB

Israel Setujui Pembangunan 800 Rumah Pemukim Baru

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak palestina bermain bola di dekat permukiman Yahudi di Yerusalem Timur.
Foto: Reuters
Anak-anak palestina bermain bola di dekat permukiman Yahudi di Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Media Israel melaporkan, pemimpin Yahudi telah menyetujui rencana membangun ratusan unit rumah untuk pemukim di sekitar dan di Yerusalem Timur.

Belum ada pengumuman resmi dari pemerintah Israel hingga Ahad (3/7), tetapi surat kabar Israel Haaretz mengutip pernyataan seorang pejabat Israel.

Langkah itu mengundang kecaman sayap kanan. Menurut laporan, sebanyak 560 rumah akan dibangun di Maale Adumim, sebuah wilayah pemukiman di Tepi Barat yang diduduki Israel dekat Yerusalem.

Kemudian sebanyak 140 tempat tinggal akan dibangun di Ramot dan sekitar 100 unit di Har Homa dan Pisgat Zeev, pemukiman di pinggiran Yerusalem yang dibangun di atas tanah yang diduduki Israel dalam perang 1967. Laporan mengatakan 600 rumah untuk warga Palestina akan dibangun di Beit Safafa, lingkungan Arab.

"Siapa pun yang peduli tentang mayoritas Yahudi di ibu kota Israel tidak dapat mempromosikan pembangunan bagi penduduk Arab saja," tulis Menteri Israel untuk Urusan Yerusalem Zeev Elkin di Facebook seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (4/7).

Israel mencaplok Yerusalem Timur pada 1967 dan menganggap seluruh wilayah Yerusalem adalah ibu kota, namun klaim ini belum mendapat pengakuan internasional. Padahal, Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara mereka. Sebagian besar negara menganggap permukiman Israel di wilayah pendudukan yang tidak sah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement