REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan rakyat (MPR), Hidayat Nur Wahid menilai, aksi bom bunuh diri di Kota suci Madinah, Arab Saudi, membuktikan selama ini Islam menjadi korban terorisme.
"Islam itu bukan teroris, apalagi umat Islam ditindak semena-mena. Peristiwa pemboman di kota-kota Islam membuktikan yang menjadi korban dari terorisme adalah umat dan agama Islam," kata Hidayat di Masjid Dian Al Ikhlas, Jakarta Selatan, Rabu (6/7).
Sehingga, kata Hidayat, suatu kesalahan apabila ada penyebutan Islam adalah teroris. Pun bila ada satu atau dua Muslim yang melakukan aksi teror, hal tersebut sebuah bentuk penyimpangan.
Sebab, kata Hidayat, mayoritas mutlak umat Islam, bukan seorang teroris. "Sehingga, stigmatisasi Islam dan bom itu adalah umat Islam, bisa dikoreksi," kata Hidayat mengingatkan.
Lebih lanjut Hidayat mengungkapkan, negara-ngara yang baru-baru ini menjadi korban aksi terorisme, justru banyak penduduknya yang Muslim.
"Karenanya, sangat salah jika karena peristiwa ini diartikan Islam adalah teroris. Logika itu justru yang diinginkan bagi para teroris untuk melabelkan dan pembenaran," jelasnya.
Hidayat mengusulkan, Muslim di seluruh dunia harus bersatu mengokohkan Islam yang moderat. Selain itu, para pemimpin pemerintahan harus bekerja sama mengoreksi fitnah-fitnah yang dilayangkan pada Islam.