REPUBLIKA.CO.ID, ADEN -- Setidaknya enam tentara Yaman dan 20 penyerang militan tewas dalam serangan yang terjadi di markas tentara di dekat bandar udara internasional kota Yaman selatan, Aden, Rabu (6/7).
Sumber keamanan menyatakan, serangan muncul ketika dua pengebom bunuh diri meledakkan mobil mereka. Bom diiukuti oleh penyerbuan milisi-milisi ke markas Solaban.
Para penyerang sempat menduduki beberapa gedung, namun tentara kembali merebutnya sehingga para militan tewas. Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab, namun kelompok garis keras ISIS pernah melancarkan serangan besar seperti itu di pelabuhan selatan Mukalla pada 27 Juni.
Dalam beberapa hari terakhir ini, banyak pengeboman juga terjadi yang dilakukan ISIS, termasuk kemungkinan di Arab Saudi, Turki, Bangladesh, dan Irak. Gelombang kekerasan tersebut bersamaan dengan lima hari terakhir menuju akhir Ramadhan.
Tahun lalu, milisi ISIS telah merebut wilayah di Yaman dan mendapat kebebasan untuk beroperasi karena pasukan pemerintah melawan para pemberontak Houthi. Houthi menguasai ibu kota negara Yaman, Sanaa.
Kelompok-kelompok itu menganggap pasukan keamaman dan Houthi sebagai musuh mereka. Tiga serangan bom terkoordinasi oleh ISIS menewaskan 38 orang di Mukalla pada 27 Juni ketika mereka sedang bersiap-siap untuk berbuka puasa Ramadhan.
Gencatan senjata yang rapuh dan dimulai tiga bulan lalu berhasil menghentikan perang saudara. Perang itu sendiri mulai muncul ketika Houthi mendorong pemerintahan ke pengasingan pada Maret 2015. Namun, bentrokan masih terjadi secara berkala di medan perang di berbagai wilayah di Yaman.