REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Laporan yang dirilis Sir John Chilcot menunjukkan kebijakan Inggris untuk terlibat dalam Perang Irak dibuat dengan informasi intelijen yang cacat. Kepala mata-mata Inggris semestinya menyatakan dengan jelas bahwa hasil intelijen mereka meragukan tuduhan Irak memproduksi senjata kimia dan biologi.
Dilansir The Telegraph Rabu (6/7), Chilcot mengatakan tak ada dukungan cukup kuat atas klaim yang dibuat mengenai Saddam Hussein memiliki senjata pemusah massal (WMD). Kesalahan dalam menyajikan informasi intelijen ini mungkin sekarang telah secara permanen merusak kepercayaan publik pada lembaga mata-mata Inggris itu.
Laporan Chilcot menemukan tuduhan tentang adanya ancaman senjata berat tak didukung dengan fakta lapangan yang di bisa dikonfirmasi. Laporan menemukan kebijakan Inggris atas Irak dibuat atas dasar informasi intelijen yang cacat.
Pada tahun-tahun sebelum intervensi militer, ada "keyakinan yang tertanam" di antara pembuat kebijakan Inggris bahwa rezim Irak telah memiliki kemampuan senjata kimia dan biologis. Rezim Irak disebut berusaha untuk membangun senjata nuklir.
(Baca juga: Tony Blair Yakin Putusan Inggris Terlibat Perang Irak Itu Benar)