Jumat 08 Jul 2016 05:25 WIB

Menguak Bisnis Perbudakan Seks ISIS

Gerakan ISIS
Foto: Youtube
Gerakan ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Seorang gadis dijual melalui sebuah iklan di dunia maya. Dalam iklan tertulis, gadis cantik masih berusia 12 tahun dan belum 'tersentuh' lelaki. Harganya di bandrol sekitar 12.500 dolar AS.

Iklan yang diunggah dalam bahasa Arab itu beredar di telepon pintar bersama informasi penjualan lainnya, termasuk senjata.  Seorang aktivis dari minoritas Yazidi kemudian menginformasikan iklan itu ke Associated Press.

Warga Yazidi selama ini dianggap telah menjadi korban perbudakan seks gerakan ekstremis. Seperti diketahui, ajaran Yazidi mengkombinasikan elemen Islam, Kristen, Zoroaster serta agama kuno Persia. Sebelum perang jumlah mereka diperkirakan mencapai 500 ribu jiwa. Namun saat ini angkanya tak diketahui pasti.

Ketika kelompok ISIS perlahan mulai kehilangan wilayahnya, mereka mulai menguatkan cengkraman terhadap 3.000 perempuan dan gadis yang ditahan.

Pemberontak menjual gadis-gadis itu melalui aplikasi telepon pintar dan membagikan data korban, termasuk foto serta nama pemilik mereka. Para militan akan membunuh penyelundup yang mencoba menyelematkan korban. 

Baca juga, ISIS Culik 300 Pekerja Pabrik.

ISIS menahan ribuan anak dan wanita Yazidi ketika menguasai desa di utara Irak pada Agustus 2014. Sejak saat itu, penyelundup Arab dan Kurdi telah membebaskan 134 orang per bulan. Namun, menurut pemerintahan regional Kurdi sejak Mei jumlahnya berkurang menjadi hanya 39 orang.

sumber : News Yahoo/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement