Jumat 08 Jul 2016 07:38 WIB

Korban Bom Baghdad Terus Meningkat

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Wanita melintasi reruntuhan bekas ledakan bom di Karrada, Baghdad, Irak.
Foto: Reuters
Wanita melintasi reruntuhan bekas ledakan bom di Karrada, Baghdad, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Korban bom Baghdad yang terjadi akhir pekan lalu terus bertambah. Pada Kamis (7/7), jumlahnya jadi 281 jiwa. Ini membuatnya jadi tragedi terburuk di Irak pascainvasi AS pada 2003.

Kementerian Kesehatan mengatakan korban meninggal bertambah jadi 281 jiwa pada Kamis dari 250 jiwa pada Selasa. Hal ini karena banyak korban bom dalam keadaan kritis. Lebih dari 200 orang terluka dan 23 di antaranya masih berada di rumah sakit.

Selain itu, sejumlah korban sebelumnya masih dinyatakan hilang. Pejabat rumah sakit dan polisi mengatakan pada AP bahwa jumlah ini masih mungkin meningkat. Sejumlah jasad masih berada di bawah reruntuhan di lokasi pengeboman.

Serangan bom bunuh diri terjadi pada Ahad di Baghdad menyasar kompleks perbelanjaan distrik Karrada. ISIS mengklaim serangan. Mereka mengatakan ini adalah balasan setelah pasukan pemerintah mengambil alih sejumlah wilayah di utara dan barat.

Bom meledak saat kompleks padat penduduk pada malam hari pascaberbuka puasa. Tragedi ini mengguncang Irak dan penduduknya karena dilakukan di bulan Ramadhan. Penduduk geram pada pemerintah Haider al-Abadi yang menjanjikan keamanan pascaperebutan sejumlah wilayah ISIS.

Pada Selasa, Menteri Dalam Negeri Mohammed al-Ghabban mengajukan pengunduran diri. Ia disalahkan atas minimnya komunikasi pasukan keamanan. Sejumlah pihak memintanya bertanggung jawab.

Pelaku pengeboman berhasil melewati sejumlah pos pemeriksaan dari provinsi Diyala ke pusat Baghdad tanpa peringatan. Abadi menerima pengunduran diri Ghabban pada Rabu. Tidak ada pengumuman resmi darinya.

sumber : Reuters/AP/BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement