Jumat 08 Jul 2016 15:52 WIB

Gelandangan Diizinkan Menginap di Terminal Bus Adelaide

Gelandangan sekarang boleh menginap di Terminal Bus di Franklin Street Adelaide untuk berlindung dari hujan dan cuaca dingin.
Foto: abc
Gelandangan sekarang boleh menginap di Terminal Bus di Franklin Street Adelaide untuk berlindung dari hujan dan cuaca dingin.

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Terminal bus antarkota Adelaide di Franklin Street, Selasa (5/7) dibuka sepanjang malam untuk memberi tempat bagi gelandangan berlindung dari cuaca dingin dan hujan.

Keputusan membuka terminal bus tersebut terjadi setelah adanya pembicaraan antara Direktur Eksekutif Shelter SA Dr Alice Clark dengan Menteri Utama negara bagian Australia Selatan, Jay Weatherill. Badai angin kencang yang melanda Adelaide Senin malam membuat Clark bertanya mengapa terminal tersebut tidak dibiarkan buka di malam hari seperti di masa sebelumnya.

"Pemerintah harus mengambil sebagian tanggung jawab terhadap mereka yang kurang beruntung ini. Jumlahnya tidaklah ribuan, dan saya kira jumlahnya masih bisa ditangani, dan kita harus bisa melakukan lebih baik di Australia Selatan," kata Clark.

Clark kemudian menulis di Twitter meminta Jay Weatherill membuka terminal sebagai langkah darurat. Dewan Layanan Sosial Australia Selatan (South Australia's Council of Social Service) juga menyerukan agar terminal tersebut dibuka sepanjang malam selama sepekan.

Dalam jawabannya, Weatherill mengatakan dia akan menyelidiki mengapa terminal bus tersebut tidak dibuka lebih awal minggu ini. Pada Senin Adelaide mencatat rekor bulan terbasah selama 75 tahun terakhir, dan cuaca dingin ini terus berlanjut.

Kepada Radio 891 ABC Adelaide, Menteri Komunitas dan Inklusi Sosial Zoe Bettison mengatakan akan ada kajian mengapa terminal bus tidak dibuka Senin malam. "Ketika dinas keadaan darurat mengatakan akan ada cuaca ekstrem, maka rencana darurat segera diterapakan. Ini biasanya akan berarti pembukaan termnal bus di malam hari. Terminal dibuka tadi malam karena ada pihak yang meminta dibuka, dan saya telah meminta kepada departemen saya untuk mengkaji proses yang ada," katanya.

Bettison mengatakan di kota Adelaide tersedia sekitar 400 tempat tidur bagi mereka yang tidak memiliki rumah. Clark menyambut baik keputusan pemerintah membuka terminal bus Senin malam, namun mengatakan bahwa banyak gelandangan yang mungkin tidak tahu terminal bus tersebut dibuka.

"Kami tidak mendapat pemberitahuan. Menurut Menteri Utama (Premier) dia akan memerintahkan agar terminal tersebut dibuka sepanjang minggu dan kami menyambut baik hal tersebut. Saya mengakui adanya krisis akomodasi di negara bagian ini dan di kota Adelaide, dan kami memerlukan lebih banyak lagi," katanya.

Tidak seperti di tempat lain, Terminal Bus di Adelaide biasanya ditutup dari pukul 00.00 sampai pukul 06.00 sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara bagian tersebut.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/terminal-bus-adelaide-jadi-tempat-menginap-gelandangan-saat-mus/7573658
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement