Sabtu 09 Jul 2016 09:54 WIB

50 Orang Tewas Saat Gencatan Senjata di Suriah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.
Foto: Reuters
Salah satu masjid bersejarah di Suriah, hancur akibat perang.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Sebanyak 50 orang tewas saat gencatan senjata selama 72 jam di Suriah, Jumat (8/7). Serangan udara di tempat liburan provinsi Idlib menewaskan 23 warga sipil dan 25 orang di Aleppo.

Kelompok monitor mengatakan serangan di Aleppo dilakukan oleh pemberontak yang meluncurkan proyektil ke area yang dikepung pemerintah. Sementara serangan udara di Idlib belum dipastikan.

Insiden terjadi di area pinggir sungai kota Darkush, dekat perbatasan Turki. Provinsi Idlib adalah wilayah yang dikendalikan kelompok pemberontak termasuk Nusra Front. 

Syrian Observatory for Human Rights dan saksi mengatakan korban adalah warga sipil yang sedang menikmati liburan hari raya Idul Fitri. Korban tewas termasuk 10 perempuan dan dua anak-anak. 

Observatory mengatakan jumlah korban kemungkinan meningkat karena banyak sipil yang terluka parah. "Ini pemandangan yang menyedihkan karena sebagian besar orang jatuh ke sungai, banyak anak-anak dan perempuan," kata Kepala pertahanan sipil di kota terdekat Jisr al-Shughour, Ahmad Yaziji.

Ia mengatakan area yang jadi sasaran ini tidak punya militer dan tidak pernah punya. Sehingga perespons pertama dalam setiap aksi adalah pertahanan sipil. 

Gencatan senjata 72 jam diumumkan oleh militer Suriah pada Rabu. Namun pemberontak dan Observatoy mengatakan masih ada saja kekerasan yang terjadi. Pada Kamis, pasukan pemerintah melakukan aksi di bagian Aleppo.

Serangan di area yang kepung pemerintah menewaskan 25 orang termasuk enam anak-anak. Sebanyak 120 orang terluka. Media Suriah melaporkan angka yang berbeda-beda.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement