Ahad 10 Jul 2016 01:40 WIB

Iran Tolak Teguran PBB Soal Program Rudal

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Angga Indrawan
 peluncuran rudal jarak jauh Iran.
Foto: IRNA
peluncuran rudal jarak jauh Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengaku akan melanjutkan program rudal balistik yang mereka kerjakan. Bahkan, penolakan itu hanya beberapa saat setelah Sekjen PBB Ban Ki Moon mengatakan program itu tidak sesuai kesepakatan nuklir dunia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi, mengatakan program rudal Iran tidak terkait dengan kesepakatan nuklir. Ia juga berpendapat, program itu tidak bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Iran akan melanjutkan program rudalnya berdasarkan pertahanan sendiri dan perhitungan keamanan nasional," kata Ghasemi, seperti dilansir Arab News, Sabtu (9/7).

Penolakan turut dilontarkan Kepala Nuklir Iran, Ali Akbar Salehi, yang menggambarkan reaksi internasional sebagai respon yang aneh. Bahkan, ia berpikir reaksi itu sebagai konspirasi yang tengah dibentuk.

Sekjen PBB sendiri menyerukan Iran untuk menghentikan program, dan menganggap itu akan meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Hal itu sesuai laporan enam bulan pertama Dewan Keamanan PBB tentang pelaksanaan resolusi.

Iran, bagaimanapun, masih tunduk kepada embargo senjata PBB dan pembatasan lain. Selain itu, ada resolusi PBB yang mencakup ketentuan yang secara otomatis mengembalikan sanksi, apabila Iran ingkar janji. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement