Rabu 13 Jul 2016 12:55 WIB

Iran Panggil Dubes Prancis, Ada Apa?

Anggota sayap politik Organisasi Mujahideen-e-Khalq (MKO), yang melancarkan perjuangan bersenjata melawan pemerintah Iran setelah revolusi 1979 dan membunuh puluhan pejabat tinggi Iran.
Foto: RT
Anggota sayap politik Organisasi Mujahideen-e-Khalq (MKO), yang melancarkan perjuangan bersenjata melawan pemerintah Iran setelah revolusi 1979 dan membunuh puluhan pejabat tinggi Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran memanggil duta besar Prancis pada Selasa (12/7) untuk memprotes pertemuan di Paris oleh warga Iran di pengasingan.

Pertemuan itu diselenggarakan pada Sabtu oleh Dewan Nasional Perlawanan Iran, sayap politik Organisasi Mujahideen-e-Khalq (MKO), yang melancarkan perjuangan bersenjata melawan pemerintah Iran setelah revolusi 1979 dan membunuh puluhan pejabat tingginya.

MKO memihak Saddam Hussein selama perang Irak dengan Iran pada 1980-an tetapi kehilangan dukungan Irak setelah ia digulingkan serbuan pimpinan AS pada 2003.

"Pertemuan itu diselenggarakan oleh orang-orang yang tangannya berlumuran darah warga Iran, tidak dapat diterima," kata Direktur departemen Eropa Barat Kementerian Luar Negeri Iran Abolghassem Delfi, seperti dikutip kantor berita negara IRNA.

Pertemuan di Paris itu dihadiri Pangeran Turki al-Faisal, mantan kepala intelijen Arab Saudi, yang secara terbuka mendukung perjuangan MKO melawan kekuatan pemerintah Iran. Pemerintah syiah Iran dan pemerintah suni Arab Saudi adalah seteru lama agama dan politik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement