Rabu 13 Jul 2016 13:34 WIB

Pakar ASEAN Khawatir Dampak Keputusan Sengketa Laut Cina Selatan

Pulau-pulau kecil dan terumbu karang yang tersebar di Laut Cina Selatan menjadi objek sengketa sejumlah negara di kawasan itu.
Foto: abc
Pulau-pulau kecil dan terumbu karang yang tersebar di Laut Cina Selatan menjadi objek sengketa sejumlah negara di kawasan itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kalangan pakar ASEAN menyatakan kekhawatiran mereka atas dampak jangka panjang keputusan sengketa antara Cina dan Filipina yang ditetapkan Pengadilan Arbitrase Internasional (PCA).

Demikian riset terbaru yang dilakukan lembaga Asialink pada Melbourne University, Australia yang merangkum pendapat para pakar dari negara-negara ASEAN sebelum keputusan pengadilan internasional di Den Haag itu diumumkan.

Kalangan pakar ASEAN ini terdiri atas Bilahari Kausikan (Kemenlu Singapura), Ong Keng Yong dan Kwa Chong Guan (Nanyang Technological University Singapura), Termsak Chalermpalanupap (ISEAS-Yusof Ishak Institute Singapura), Elina Noor (Institute of Strategic and International Studies Malaysia), Ngeow Chow Bing dan Lee Poh Ping (University of Malaya),  Tran Truong Thuy (Diplomatic Academy of Vietnam), Suchit Bunbongkarn (Institute of Security and International Studies Thailand), Evan Laksmana (CSIS Indonesia), Herman Kraft (University of the Philippines), serta Carolina Hernandez (ISDS Filipina).

Laporan Asialink yang diterima wartawan ABC, Rabu (13/7) menyebutkan perspektif ASEAN dalam kasus ini mungkin menjadi tantangan tersendiri bagi Australia dan negara di luar ASEAN yang cenderung mengutamakan kejelasan hukum dan politik. "Negara-negara ASEAN sudah terbiasa menangani kerumitan semacam itu. Australia perlu mendapatkan informasi mengenai perspektif ASEAN ini," demikian disebutkan laporan Asialink.

Baca: Kecewa Putusan Arbitrase, Netizen Cina Hancurkan Iphone

Para pakar tersebut menyatakan, meskipun tak satu pun anggota ASEAN yang senang dengan klaim Cina, namun hal itu tidak sama dengan membenarkan Filipina. Disebutkan terdapat ketidakpuasan atas cara Filipina mengatasi isu ini dan penolakan terhadap posisi anti-Cina.

Selain itu, kalangan pakar ini juga menyatakan adanya kecemasan keputusan PCA itu akan menimbulkan perpecahan dalam ASEAN. Namun, mereka mengakui adanya kepercayaan ASEAN sangat penting bagi stabilitas kawasan.

Laporan Asialink menyebutkan di saat aktivitas Cina di kawasan Laut Cina Selatan diperdebatkan, perannya di kalangan ASEAN sangat kompleks dan dalam banyak hal positif. "Hubungan ASEAN-Cina tidak boleh tersandera oleh apa yang terjadi di Laut Cina Selatan," demikian disebutkan.

Ditambahkan, meskipun AS, Australia dan Jepang telah berkontribusi dalam stabilitas kawasan itu, namun sejumlah pakar ASEAN mengkhawatirkan reaksi negara-negara tersebut terhadap keputusan PCA akan memperburuk sengketa dan justru memecah ASEAN lebih jauh.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/reaksi-pakar-atas-laut-china-selatan/7624694
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement