REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru Bicara Badan Kementerian Pertahanan Israel (COGAT) mengatakan, Israel siap membuka pintu menuju Jalur Gaza setelah ditutup selama sembilan tahun.
"Pintu gerbang Erez akan dibuka lagi untuk memasukkan barang-barang menuju Gaza. Ini dilakukan untuk membantu para importir Palestina memasukkan barang-barang dan membantu perekonomian di Jalur Gaza," katanya dilansir Dailymail, Rabu, (13/7).
Sejak 2007 Pintu Gerbang Erez dilarang dilewati secara individual. Sedangkan barang-barang masuk melalui Gerbang Kerem Shalom di selatan Gaza.
Erez terletak di utara Jalur Gaza, selain itu juga lebih dekat dengan kota-kota Israel dari pada Kerem Shalom. Sehingga melalui Erez barang-barang lebih mudah dimasukkan dari pelabuhan Israel, Ashdod.
Selama ini Israel telah memblokir Jalur Gaza sehingga menyusahkan importir memasukkan barang-barang kebutuhan rakyat Palestina. Israel memblokir Gaza karena takut Hamas akan membangun kembali kekuatan militer dan posisinya.
Menurut Bank Dunia dan PBB, sikap Israel memblokir Jalur Gaza telah membunuh ekspor impor di Gaza. Selain itu juga mematikan ekonomi rakyat Palestina yang hidup di Jalur Gaza.