REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pelanggan berdatangan ke L'inizio's Pizza Bar di Queens akhir pekan ini. Mereka datang untuk berburu Pokemon melalui permainan fenomenal Pokemon Go.
Pemain mungkin melihat Charmander bertengger di bangku bar atau menemukan Snorlax di toilet, sementara pelanggan yang tidak bermain hanya melihat sekelompok orang berkeliaran dengan mata terpaku pada ponsel mereka.
Permainan yang menggabungkan reality dan virtual ini dirilis Nintendo pada 6 Juli. Pokemon hanya terlihat ketika pemain melihat lingkungan sekitar melalui telepon pintar.
Menurut manajer L'inizio Sean Benedetti (29 tahun) seperti diberitakan The Independent, penjualan makanan dan minuman melonjak sekitar 30 persen. Ia menghabiskan sekitar 10 dolar AS pada 'Lure Modules', pembelian dalam gim yang menarik Pokemon ke lokasi yang ditentukan sementara pemain segera mendatangi L'inzio untuk berburu.
Dengan kemampuan GPS pada setiap telepon pintar, sangat mudah untuk membayangkan peengembang menjual iklan dalam dunia gim kepada pedagang lokal atau bahkan melelang janji untuk menjadikan toko dan restoran sebagai tujuan bagi pemain.
Sementara itu, ramainya kehadiran pemain gim buatan Nintendo ini membuat beberapa tempat memasang peringatan. Di luar Pacific Standard, sebuah bar di Brooklyn memasang peringatan bertuliskan "Pokemon hanya untuk pelanggan yang membayar!".
Meski, pemilik Ryan Kahl (30 tahun) mengatakan banyak warga yang telah masuk ke barnya. "Kami memiliki satu orang lari ke belakang karena dia memiliki Pokemon langka," ujar dia. "Sudah agak aneh," kata dia.
Namun L'inizio's Benedetti dan Kahl menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Nintendo untuk lebih mempromosikan bisnis mereka melalui permainan. "Ini sangat aneh untuk berpikir saya akan memiliki biaya tetap dalam anggaran bulanan untuk Pokemon Go," kata Kahl.
(Baca Juga: Nitendo Raup Untung Besar dari Pokemon)