REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Lembaga budaya PBB, Unesco mencatat sekitar 263 juta anak di seluruh dunia tidak bersekolah. Angka itu dinilai menjadi tantangan menakutkan bagi upaya PBB untuk mendidik semua anak pada 2030.
Seperti dikutip dari laporan lembaga budaya PBB, Unesco, Jumat (15/7), jumlah itu "mengejutkan". Namun di sisi lain tetap menunjukkan peningkatan dari tahun 2000 ketika beberapa 374 juta anak tidak bersekolah.
Laporan itu menyebutkan banyak anak-anak yang putus sekolah tinggal di daerah konflik, lainnya adalah anak perempuan yang tinggal di masyarakat yang tidak menganjurkan pendidikan bagi perempuan dan anak-anak yang tinggal di negara-negara yang tidak mewajibkan sekolah menengah.
Anak-anak remaja empat kali lebih mungkin putus sekolah dibandingkan anak-anak yang lebih muda. "Fokus kami harus pada inklusi dari usia dini dan siklus pembelajaran, pada kebijakan untuk mengatasi hambatan pada setiap tahap, dengan perhatian khusus pada anak perempuan yang masih menghadapi kerugian besar," kata Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova dalam pernyataan itu.
Negara-negara anggota PBB tahun lalu mengadopsi serangkaian tujuan global untuk 2030, yang termasuk seruan bagi anak-anak di seluruh dunia untuk menyelesaikan sekolah dasar dan menengah. "Temuan baru ini menunjukkan kerja keras ke depan jika kita ingin mencapai tujuan ini," kata Bokova.
Konflik bersenjata menjadi penghalang utama untuk pendidikan, kata UNESCO. Di seluruh dunia, 22 juta anak-anak usia pendidikan dasar yang putus sekolah tinggal di daerah konflik. Banyak juga anak yang tidak sekolah tinggal di sub-Sahara Afrika. Di wilayah itu, tiga dari lima anak-anak usia sekolah menengah tidak bersekolah.
Unesco mengatakan, sekalipun pendidikan dasar dan pendidikan menengah wajib diberikan di hampir setiap negara, sekolah menengah atas tidak. Selain itu, laporan itu juga mengatakan bahwa anak-anak yang lebih tua sering kali telah masuk usia kerja yang legal.
Secara global, 15 juta anak perempuan usia sekolah dasar disebutkan tidak akan pernah bersekolah dibandingkan dengan sekitar 10 juta anak laki-laki, dan lebih dari setengah anak perempuan itu tinggal di sub-Sahara Afrika.