Ahad 17 Jul 2016 06:47 WIB

Jenderal AU Turki yang Pernah Berdinas di Israel Diduga Jadi Otak Kudeta

Mantan pimpinan Angkatan Udara Turki, Jenderal Turki Akin Ozturk (kanan).
Foto: AP
Mantan pimpinan Angkatan Udara Turki, Jenderal Turki Akin Ozturk (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Jenderal Umit Dundar yang diangkat menjadi kepala staf militer Turki mengatakan, komplotan militer yang terlibat dalam upaya kudeta di Turki berasal dari Angkatan Udara, polisi militer, unit lapis baja, serta sebagian perwira Angkatan Darat.

Namun kudeta itu gagal lantaran tidak didukung sebagian besar prajurit Angkatan Darat dan Laut, serta kepolisian yang berada di garda terdepan menangkap para pendukung kudeta. Jenderal Umit menyebut, sedikitnya 104 anggota 'komplotan kudeta' ikut menjadi korban setelah terlibat baku tembak dengan militer yang berada di kubu pemerintahan.

Seorang mantan pimpinan Angkatan Udara Turki Akin Ozturk diduga menjadi pihak di balik kudeta militer yang merenggut nyawa ratusan orang tersebut. Akin Ozturk memimpin Angkatan Udara Turki antara 2013 sampai 2015, dan selama setahun terakhir telah diduga berencana menggulingkan pemerintahan, begitu klaim kantor berita DHA. Akin telah menjadi anggota dari Dewan Militer Agung Turki sejak Agustus 2015.

Haaretz mengabarkan, enam komandan senior militer ditangkap sehubungan dengan kudeta yang gagal itu, termasuk Jenderal Akin. Akin yang pada 1990-an merupakan atase militer Turki untuk Israel. Jenderal berusia 64 tahun itu bekerja di Kedutaan di Tel Aviv pada tahun 1998 sampai 2000.

Akin diduga rekan-rekannya akan diadili atas tuduhan pengkhianatan. Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, komplotan perancang kudeta itu tidak akan dikenakan hukuman mati, karena aturan itu dilarang oleh konstitusi Turki. Meski begitu, ia menambahkan, akan terjadi perubahan konstitusi di dalam negeri untuk mencegah kudeta terjadi lagi di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement