REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Venezuela telah membuka perbatasannya dengan Kolombia untuk kedua kalinya bulan ini. Hal tersebut memungkinkan penduduk menyeberang untuk berbelanja makanan pokok dan obat-obatan di toko.
Seperti diberitakan laman BBC News, Sabtu (16/7), pekan lalu, 35 ribu orang menyeberang untuk pertama kalinya sejak perbatasan ditutup tahun lalu oleh Presiden Nicolas Maduro. Maduro menutupnya dengan alasan memerangi kejahatan lintas batas.
Ia memerintahkan penutupan perbatasan pada Agustus 2015 setelah mantan paramiliter Kolombia menyerang sebuah patroli militer Venezuela dan melukai tiga tentara.
Para pejabat mengatakan, mereka mengharapkan lebih banyak orang yang menyeberang perbatasan akhir pekan ini sebab, banyak kebutuhan pokok dalam jumlah terbatas di Venezuela akibat krisis ekonomi parah di negara itu.
Perbatasan di sebuah jembatan penyeberangan yang menghubungkan Tachira di Venezuela dan Kalkuta di Kolombia dibuka pada Sabtu (16/7), sehari lebih awal dari yang diumumkan sebelumnya. Para pejabat mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk menghindari penumpukan terlalu banyak orang.
Venezuela menderita kekurangan parah selama berbulan-bulan akibat jatuhnya harga minyak yang merupakan sumber utama pendapatan negara itu. Banyak rak kosong di supermarket dan warga Venezuela menghabiskan harinya dengan antre membeli kebutuhan dasar.
Kritikus pemerintah menyalahkan Maduro untuk pengelolaan ekonomi yang salah. Sementara Maduro menyalahkan komunitas bisnis di negara itu untuk kekurangan yang terjadi.