REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Membangun Papua tak melulu dengan raga. Lebih dari itu, pembangunan di provinsi paling ujung Indonesia itu harus dibarengi dengan dengan pembangunan jiwa.
Demikian rekomendasi dan pemikiran penting diskusi yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia di Inggris (PPI UK), PPI London dan Imperial College Indonesian Society menggelar bertajuk "Papua dan Pembangunan Humanis Melalui Pendekatan Stakeholders". Kegiatan yang digelar Sabtu (16/7) ini merupakan bentuk kepedulian dan keinginan berkontribusi untuk pembangunan Papua dan Papua Barat.
Dalam siaran persnya kepada Republika.co.id, Ahad (17/7) menyebutkan, pentingnya membangun Papua dengan hati; menguatkan kebanggaan identitas ke-Papua-an sebagai bagian dari NKRI melalui legitisimasi harian.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta mahasiswa S1, S2, dan S3 Indonesia dengan menghadirkan empat orang narasumber, yaitu Willem Burung (Mahasiswa DPhil St. Catherine’s College, University of Oxford); Dr Syahrul Hidayat (Honorary Research Fellow, Institute of Arab and Islamic Studies, University of Exeter); Arie Ruhyanto (Mahasiswa PhD University of Birmingham); dan Erlangga Agustino Landiyanto (Mahasiswa PhD University of Bristol). Acara dimoderatori oleh Herlina Yoka Roida (Mahasiswa PhD University of Central Lancashire). Keempat narasumber merupakan peneliti dan pemerhati Papua yang sebelumnya pernah tinggal atau melakukan penelitian di Papua.
Antusiasme peserta diskusi cukup tinggi yang terlihat dari hidup dan aktifnya sesi tanya jawab. Ahmad Fathoni pelajar Indonesia dari Bath University dan Joseph Juan dari Imperial College menilai diskusi seperti ini sangat bermanfaat, khususnya bagi pelajar Indonesia sebelumnya kurang memahami isu-isu terkait di Papua dan Papua Barat. Mereka berharap ke depan diskusi serupa dapat terus diadakan.
Dubes RI untuk Inggris, Dr Rizal Sukma, yang hadir di santap siang bersama dengan para narasumber dan sejumlah peserta diskusi menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang besar terhadap pembangunan sosial ekonomi di kawasan Indonesia Timur, khususnya Papua dan Papua Barat. Disampaikannya bahwa kegiatan diskusi ini selaras dengan amanah yang disampaikan Presiden RI pada perayaan Idul Fitri tanggal 6 Juli lalu agar seluruh rakyat semangat kerja bahu-membahu membangun bangsa, bahu-membahu membangun negara.
Dubes Rizal yang sebelumnya pernah menjadi pelajar Indonesia di Inggris menilai potensi besar peran dan kontribusi pelajar Indonesia di Inggris dalam menyukseskan pembangunan di Indonesia. Oleh karenanya, dirinya memastikan dukungan penuh KBRI London atas berbagai kegiatan positif yang diinisiasi pelajar Indonesia di Inggris.