REPUBLIKA.CO.ID, Komplotan pendukung kudeta Turki pasti berharap kejutan pada Jumat (15/7), menguntungkan mereka. Kecepatan aksi militer yang dikerahkan di kota-kota besar dan menguasai objek vital nasional menunjukkan kualitas pengorganisasian dan efisiensi kinerja mereka. Dalam situasi yang masih terus berkembang, ada sekitar 90 warga sipil meninggal dunia, 134 orang terluka, dan 1374 militer pro kudeta telah ditangkap.
Namun, Pengamat Politik Internasional Arya Sandhiyudha mengatakan, segala upaya kudeta kian melemah. "Saya sendiri sejak awal menduga peluang gagal sangat tinggi karena beberapa hal," kata Doktor Bidang Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Universitas Fatih, Turki, tersebut pada Ahad (17/7).
Meski berhasil mengendalikan transportasi dan infrastruktur utama, Arya mengatakan ada sejumlah hal yang membuat kudeta Turki gagal. Berikut di antaranya: