Ahad 17 Jul 2016 19:04 WIB

Pembunuh Bintang Medsos Pakistan Mengaku tidak Menyesal

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Indira Rezkisari
Qandeel Baloch
Foto: IG Qandeel
Qandeel Baloch

REPUBLIKA.CO.ID, MULTAN -- Seorang pria yang membunuh adiknya di Pakistan mengaku tidak menyesali perbuatannya. Korban adalah bintang media sosial, Qandeel Baloch.

Muhammad Wasim ditangkap di Dera Ghazi Khan pada Sabtu malam. Ia mengaku mencekik adiknya sampai tewas demi kehormatan. "Saya tidak menyesal," kata Wasim pada jurnalis dalam konferensi pers, Ahad (17/7).

Ia mengaku merencanakan pembunuhan tersebut. Wasim memberi Baloch obat untuk melumpuhkannya kemudian mencekiknya di rumah pada akhir pekan.

Kepala polisi Multan, Azhar Ikram mengatakan Wasim telah mengakui kejahatannya. "Ia membunuh adiknya itu untuk kehormatan setelah Baloch mengunggah video-video objektifnya," kata Ikram dikutip Aljazirah.

Baloch adalah bintang sosmed yang sering mengunggah komentar-komentar provokatif, khususnya di Facebook. Ia jadi terkenal karena dianggap mendobrak tabu sosial. Meski ia juga mendapat banyak kecaman dari kelompok konservatif.

Perempuan muda yang bernama asli Fauzia Azeem itu sering menghadapi pelecehan hingga ancaman kematian. Meski demikian ia terus mengunggah pesan-pesan provokatif.

Awal tahun ini, Baloch menantang akan tari telanjang jika tim kriket Pakistan mengalahkan India. Ia juga pernah mengunggah foto swafotonya dengan seorang imam tersohor.

Sebelumnya ia pernah menyatakan ketakutannya dan meminta kementerian dalam negeri memberikan perlindungan. Namun kementerian tidak menanggapinya. Kementerian juga tidak berkomentar soal kematian Baloch.

Ia ditemukan tewas di rumah keluarganya di dekat Multan pada Jumat malam. Pembunuhan ini mengejutkan Muslim Pakistan. Ucapan bela sungkawa membanjiri media sosial untuk Baloch.

Menurut data, lebih dari 500 orang, umumnya perempuan tewas setiap tahunnya karena kasus pembunuhan yang mirip. Aksi melenyapkan nyawa ini dilakukan anggota keluarga korban sebagai bentuk hukuman karena telah mempermalukan keluarga dan komunitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement