Senin 18 Jul 2016 03:23 WIB

Menag Puji Nasionalisme Pendiri Alkhairaat

Menag Lukman Hakim Saifuddin
Foto: kemenag.go.id
Menag Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin memuji jiwa nasionalisme yang dimiliki oleh sosok ulama pendiri perguruan Islam Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Aljufri.

"Dengan membaca syair beliau, saya merasa jiwa nasionalisme beliau sangat tinggi," katanya pada peringatan hari wafat (haul) ke 48 tahun pendiri Alkhairaat Habib Idrus bin Salim Aljufri di Kota Palu, Ahad.

Menteri Lukman kemudian membacakan potongan syair Habib Idrus tentang bendera merah putih yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. "Berkibarlah bendera kemuliaan di angkasa. Daratan dan gunungnya hijau. Hari kebangkitannya adalah hari kebanggaan. Setiap bangsa memiliki lambang kebangsaan dan kebanggaan. Lambang kebangsaan untuk Indonesia adalah merah dan putih," ucap Menteri Lukman.

Menurut Menteri bahwa momentum haul guru tua merupakan wadah yang tepat untuk meneladani semua karya dan hasil perjuangan beliau. "Tak terasa rasanya baru kemarin, namun kini sudah 48 tahun kita kehilangan sosok ulama yang sangat berpengaruh di kawasan timur Indonesia," ujarnya.

Sekalipun fisik berpisah tapi roh kata Lukman, namun roh beliau selalu bersama para pengikut beliau yang selalu melanjutkan perjuangannya.

Baca juga, Perguruan Islam Alkhairaat Serukan Perangi Narkoba.

Menteri Lukman juga mengingatkan orang yang mati dalam perjuangan, sesungguhnya mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Walaupun mungkin Guru Tua tidak meninggalkan buku atau kitab sebagai karya intelektualnya, namun sesungguhnya jutaan orang telah berhasil menjadi orang-orang sukses karena sentuhannya melalui Alkhairaat.

"Tak sedikit orang yang dididik melalui lembaga Alkhairaat, sehingga tampil menjadi pribadi yang saleh dan saleha," kata Menag.

Habib Idrus dilahirkan di Taris, sebuah kota kecil yang letaknya kurang lebih 5 km dari Kota Saiwun, Ibu Kota Provinsi Hadramaut (Yaman Selatan) pada hari Senin 14 Sya'ban 1309 H yang bersamaan dengan 14 Maret 1889 M. Ia wafat pada Senin 12 Syawal 1389 H (22 Desember 1969 M) di Palu, Sulawesi Tengah, pada usia 80 tahun.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement