REPUBLIKA.CO.ID, KISKUNHALAS -- Lebih dari 200 migran terjebak dalam perkelahian di sebuah pusat penampungan migran dekat perbatasan Hungaria-Serbia, Ahad (17/7) malam. Sebanyak sembilan orang terluka dan delapan dari mereka dirawat di rumah sakit di selatan Kiskunhalas.
Penasihat keamanan nasional Perdana Menteri Viktor Orban, Gyorgy Bakondi mengatakan kepada kantor berita negara MTI, sekitar 20 migran mulai berkelahi sekitar pukul 18.00 GMT. Tidak jelas alasan mereka berkelahi.
Sekitar 200 polisi kemudian tiba untuk memulihkan ketertiban. Rupanya, insiden serupa bukan kali ini terjadi.
"Di kamp ini juga terjadi insiden lain dalam beberapa pekan terakhir," kata Bakondi.
Baca: Negara Kaya Hanya Tampung Sembilan Persen Pengungsi
Lebih dari satu juta migran melewati Hungaria tahun lalu melalui darat menempuh jalur utama dari Timur Tengah ke Eropa Barat.
Aliran migran telah melambat sejak Hungaria mendirikan pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan selatan dengan Serbia dan Kroasia. Tapi migrasi tetap menjadi isu yang sangat tinggi.
PM Orban bahkan sedang mempersiapkan untuk menyerukan referendum, meminta para pemilih menolak rencana Uni Eropa mendistribusikan kembali migran di seluruh negara anggota.