REPUBLIKA.CO.ID, CLEVELAND -- Sebanyak 100 perempuan berpose tanpa busana pada Ahad (17/7). Mereka menyatakan protes pada calon presiden Partai Republik Donald Trump. Protes tersebut dilakukan sehari sebelum digelarnya Konvensi Nasional Partai Republik di Cleveland, Ohio, yang akan menandai pencalonan resmi Trump.
Dilansir International Business Times, Senin (18/7), para wanita tersebut berpartisipasi dalam pemotretan tanpa busana dengan membawa cermin besar. Mereka mengatakan, aksi mereka ini mewakili pemikiran perempuan yang mencerminkan mereka sebagai "ibu dari alam".
Mereka marah dengan Trump atas pernyataan-pernyataannya yang diskriminatif terhadap perempuan dan kelompok minoritas selama kampanye. Salah seorang perempuan mengatakan, ia ingin membela hak-hak reprodksinya. Sebagai seorang hispanik, ia mengatakan ingin juga membela komunitasnya.
"Sebagai generasi pertama Amerika, saya ingin menunjukkan bahwa siapa pun layak kesempatan untuk datang ke sini. Sebagai manusia, saya ingin berdiri melawan Trump dan anggota Republik lainnya yang berpidato penuh kebencian terhadap perempuan, imigran, LGBT, dan 'orang lain', ini meracuni bangsa," kata salah satu peserta.
Peserta lain menyebut pidato Trump inflamasi dan mengerikan. Ia mengungkap kemarahannya karena perubahan zaman telah menyebabkan serangan baru pada hak asasi manusia.
Banyak perempuan yang berpartisipasi mengatakan, mereka telah melalui penganiayaan seksual di berbagai titik dalam hidup mereka. Proyek ini memberi mereka kesempatan untuk mengatasi pengalaman pahit mereka dan mencintai tubuh mereka seperti mereka.
Menjelang konvensi, telah terjadi serangkaian protes terhadap Trump di Cleveland. Aksi 100 wanita berfoto tanpa busana ini salah satunya. Mereka disaring dari lebih dari 1.800 perempuan yang mendaftar. Lokasi pemotretan dirahasiakan demi alasan keamanan.