Senin 18 Jul 2016 20:36 WIB

Dubes Australia Promosikan Potensi Kota di Indonesia di Melbourne

Dubes Australia Paul Grigson saat berkunjung ke Makassar didampingi Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto.
Foto: abc
Dubes Australia Paul Grigson saat berkunjung ke Makassar didampingi Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Duta Besar Australia untuk RI Paul Grigson mempromosikan Kota Makassar, Surabaya, Medan, dan kota lainnya saat berbicara di depan kalangan bisnis di Melbourne, Senin siang (18/7). Dia menyatakan ada dua hal yang harus diperhatikan kalangan bisnis Australia yang ingin berinvestasi di Indonesia.

Pertama, faktor regional. Menurut Dubes Grigson, sejumlah kota di Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan, misalnya, Kota Makassar yang menjadi gerbang ke kawasan timur Indonesia. Indikator makronya seperti tingkat pertumbuhan ekonomi terbilang tinggi, yaitu di atas tujuh persen atau jauh di atas rata-rata nasional.

"Selain itu juga di lingkungan pendidikan tinggi, misalnya tenaga akademik di berbagai perguruan tinggi banyak yang alumni Australia," katanya.

Kemudian Surabaya juga mengalami pertumbuhan ekonomiu yang cukup tinggi, dengan infrastruktur yang memadai. Selain itu, kota ini juga memiliki pusat pendidikan teknologi terkemuka di Indonesia, yaitu ITS.

"Daerah-daerah di Indonesia sangat prospektif," kata Dubes Grigson di depan puluhan peserta seminar yang diselenggarakan AsiaLink Business pada Melbourne University bekerja sama dengan Corr Chambers Westgarth Lawyers serta Australia Indonesia Business Council.

Dia mengemukakan sejumlah negara bagian di Australia sejauh ini memang telah memiliki kerja sama erat dengan berbagai daerah di Indonesia, seperti yang dilakukan Australia Selatan dengan Jawa Barat, Australia Barat dengan Jawa Timur, serta Queensland dengan Jawa Tengah.

Faktor kedua yang harus diperhatikan kalangan bisnis Australia yang ingin berinvestasi di Indonesia adalah fokus pada sektor tertentu, yaitu di sektor pendidikan, pelayanan kesehatan serta desain.

Untuk sektor pendidikan, Dubes Grigson mengungkapkan dari sekitar 40 ribu mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri, sekitar 17 ribu di antaranya memilih Australia. Hal ini sekaligus menjadikan Australia sebagai negara tujuan terbesar bagi para mahasiswa Indonesia yang kuliah ke luar negeri, jauh di atas Amerika Serikat dan Eropa.

Pasar pendidikan bagi berbagai perguruan tinggi Australia masih terbuka lebar, dan persentase mahasiswa privat jauh lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa penerima beasiswa di Pemerintah Australia.

"Tidak benar mahasiswa Indonesia tidak menjadikan Australia sebagai pilihan pertama mereka dalam mencari perguruan tinggi di luar negeri," kata Dubes Grigson.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/dubes-australia-promosikan-potensi-sejumlah-kota-indonesia-di-m/7638736
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement