Selasa 19 Jul 2016 07:48 WIB

Jenderal Angkatan Udara Turki Sangkal Rencanakan Kudeta

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Achmad Syalaby
Dua dari beberapa tentara pro-kudeta Turki yang kabur ke Yunani dibawa ke pengadilan di Alexandroupoli, Yunani.
Foto: Reuters
Dua dari beberapa tentara pro-kudeta Turki yang kabur ke Yunani dibawa ke pengadilan di Alexandroupoli, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Mantan komandan pasukan angkatan udara menyangkal merencanakan kudeta Turki, Senin (18/7). Kantor berita Anadolu melaporkan Jenderal Akin Ozturk dan 26 pejabat senior didakwa dengan tuduhan penghianatan dan tetap ditahan oleh pengadilan.

Namun dalam pernyataan jaksa, Jenderal Akin bersikeras bahwa ia bukan orang yang merencanakan kudeta. Anadolu sebelumnya mengutip pernyataannya saat mengatakan pada interogator bahwa ia ingin melakukan kudeta.

"Saya tidak tahu siapa yang merencanakan atau menyutradarainya. Menurut pengalaman saya, sepertinya gerakan Gulen yang melakukannya," kata Jenderal Ozturk pada jaksa seperti dilansir BBC. Ia mengatakan tidak punya informasi lebih jauh. Dia bahkan mengklaim juga sedang melawan struktur tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Gulen menyebut upaya kudeta adalah penghianatan. Ia menantang pemerintah untuk mencari bukti jika ia benar terlibat. 

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri Turki memecat hampir 9.000 polisi sebagai bagian dari penyisiran oknum terkait kudeta. Sebanyak 6.000 personil militer dan 3.000 hakim ditahan termasuk sejumlah petinggi seperti Ozturk.

Sejumlah pemimpin dunia meminta Presiden Recep Tayyip Erdogan merespons seperlunya. AS dan Eropa memperingatkan Erdogan agar tidak menerapkan hukuman mati terhadap orang-orang yang ditahannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement