Rabu 20 Jul 2016 08:49 WIB

Serangan Udara Berlanjut di Aleppo, Bantuan Kemanusiaan Terhenti

Satu anggota pemberontak Suriah di Kota Aleppo
Foto: Reuters
Satu anggota pemberontak Suriah di Kota Aleppo

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menggarisbawahi perlunya  mendapatkan akses ke bagian timur Kota Aleppo di Suriah, tempat pertempuran masih berkecamuk.

Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan akses semacam itu penting untuk menyelamatkan nyawa warga sipil yang tidak berdosa. "Akses kemanusiaan yang aman, tanpa halangan dan berkelanjutan ke Kota Aleppo Timur melalui cara paling efektif penting untuk menyelamatkan nyawa dan mengurangi penderitaan," katanya, pekan ini.

OCHA melaporkan kerusuhan berlanjut di Aleppo, serangan udara tidak berhenti terhadap Aleppo Timur dan ratusan mortir serta roket diluncurkan ke Aleppo Barat dalam satu pekan belakangan sehingga menewaskan dan melukai sejumlah warga sipil.

"Rumah sakit juga dilaporkan telah terpengaruh oleh pertempuran tersebut. Akibat penutupan Jalan Castello, akses darat terakhir ke Aleppo Timur, bantuan kemanusiaan dan komoditas tak bisa dikirim. Kebebasan bergerak sebanyak 200 ribu sampai 300 ribu orang yang sangat memerlukan bantuan di Aleppo Timur juga terbatas," katanya.

Meskipun ada cukup makanan di Aleppo Timur buat sedikitnya 145 ribu orang selama satu bulan dan tersedia cukup banyak pasokan medis dasar untuk selama empat bulan, pasokan bahan bakar penting untuk menghasilkan listrik buat instalasi medis, instalasi air dan pabrik roti.

"Penjatahan pasokan dilaporkan sudah terjadi. Akses ke makanan segar, termasuk buah dan sayuran, terbatas," kata Haq.

Sebelumnya satu kelompok pemantau baru-baru ini melaporkan militer Suriah telah memutus satu-satunya jalur pasokan gerilyawan di Provinsi Aleppo, dan mengeputng daerah yang dikepung gerilyawan di dalam kota itu. Pasukan Suriah yang didukung kelompok Hizbullah Lebanon memutus Jalan Castillo di pinggira utara Aleppo, yang sebelumnya menjadi jalur terakhir pasokan gerilyawan yang menghubungkan Aleppo Utara dengan daerah yang dikuasai gerilyawan di dalam kota tersebut.

Akibatnya kabupaten yang dikuasai gerilyawan di bagian timur Aleppo telah sepenuhnya terkepung, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia. Pasukan Suriah telah melancarkan serangan untuk menutup Castillo sejak penghujung Juni.

Tujuan serangan itu ialah untuk mengucilkan kota kecil yang dikuasai gerilyawan di pinggir utara Aleppo dari daerah lain yang dikuasai gerilyawan di dalam Kota Aleppo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement