REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tindakan otoritas AS yang akan menyita aset-aset yang terkait dengan skandal dana negara Malaysia, 1Malaysia Development Berhad (1MDB) mengancam hubungan negara itu dengan Malaysia.
Malaysia selama ini dinilai memiliki hubungan yang mendalam ke Timur Tengah dan menjadi benteng 'melawan' Cina di Asia. Selama ini Presiden Barack Obama memelihara hubungan baik dengan Najib Razak.
Menurut sumber yang akrab dengan penyelidikan AS, seperti dilaporkan Wall Street Journal, Rabu (20/7), tim penyidik percaya anak tiri Najib, Riza Aziz membeli real estate mewah seharga 50 juta dolar AS di New York dan Los Angeles dari uang 1MDB.
Aziz juga dilaporkan menjalankan rumah produksi Hollywood Red Granite Pictures, dan membeli dua properti dari Jho Low seorang pemodal muda Malaysia yang membantu mengatur 1MDB. Journal melaporkan pada Mei, Low mulai melikuidasi koleksi seni bernilai sedikitnya 300 juta dolar AS, termasuk menjual lukisan Basquiat. Low juga dilaporkan memiliki saham di hotel, bisnis musik, dan sejumlah perusahaan lain di luar negeri.
Baca: AS akan Sita Aset Terkait 1MDB
Penyitaan aset dipimpin oleh Department’s Kleptocracy Asset Recovery Initiative yang didirikan pada 2010 dan menargetkan harta dari kasus korupsi di luar negeri. Penyitaan terbesar yang pernah dilakukan lembaga tersebut senilai 850 juta dolar AS terkait dugaan korupsi tiga perusahaan telekomunikasi global.
Penyitaan aset di AS akan menjadi momen puncak untuk setidaknya enam investigasi global ke dalam tuduhan penipuan dan pencucian uang terkait 1MDB. Perusahaan yang didirikan 2009 ini, sedang diselidiki untuk kasus pencucian di setidaknya enam negara, termasuk AS, Singapura dan Swiss.
Sebuah komite parlemen Malaysia pada April mengidentifikasi setidaknya 4,2 miliar dolar AS pada transaksi tak teratur oleh 1MDB. Namun ini direkomendasikan untuk dibubarkan.
Najib juga diselidiki di Malaysia setelah adanya aliran dana 700 juta dolar AS ke rekening pribadinya. Kritikus mengatakan uang tersebut berasal dari 1MDB. Namun Najib dan Jaksa Agung Malaysia mengatakan uang di rekeningnya itu merupakan hadiah dari keluarga kerajaan Arab Saudi.
Jaksa Malaysia membebaskan Najib dari kesalahan dan mengatakan sebagian dari uang itu dikembalikan. Kementerian luar negeri Arab Saudi mengakui sumbangan ke Malaysia tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.