REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS -- Negara bagian Kaduna di Nigeria Utara memiliki jumlah anak paling banyak kekurangan gizi. Dana Anak PBB (UNICEF) mengatakan lebih dari 1,6 juta anak kekurangan gizi, Rabu (20/7).
Ahli Gizi UNICEF Florence Oni mengungkapkan data itu saat memperkenalkan kartu catatan campur tangan gizi selama enam bulan belakangan di negara bagian tersebut, selama pertemuan kajian dua hari 2016 di Kota Kaduna.
Anak-anak tersebut menderita satu atau lebih bentuk gizi buruk. Gizi buruk menjadi penyebab 50 persen kematian anak-anak yang berusia di bawah lima tahun di negara bagian itu. Ia mengatakan kepada hadirin perkembangan lebih dari 900 ribu anak, yang merupakan 57 persen anak di negara bagian itu terhambat.
Itu berarti enam dari setiap 10 anak yang berusia kurang dari lima tahun di negara bagian tersebut mengalami hambatan perkembangan akibat kekurangan gizi. Lebih dari 750 ribu anak terbuang, yang berarti 47 persen anak menderita gizi buruk sangat akut dan 10 kali lipat lebih mungkin untuk meninggal.
Menurut pejabat itu, pemerintah negara bagian tersebut sudah melakukan sesuatu untuk mengatasi masalah itu. Ia menambahkan banyak yang harus dilakukan kalau pemerintah mau menangani wabah tersebut.
Ia menyatakan UNICEF bekerja sama dengan pemerintah negara bagian dan meluncurkan Penanganan Masyarakat Kekurangan Gizi Akut (CMAM) pada Maret tahun ini, sebagai bagian dari upaya untuk mengatasi masalah itu. Ia menambahkan sejauh ini, 138 anak telah dirawat dan diperkenankan pulang, sedangkan dua anak tidak hadir dan lima anak meninggal.
sumber : Antara
Advertisement