REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengatakan momentum dalam menghadapi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sudah hampir berakhir.
Namun, masyarakat internasional harus mulai menghadapi tantangan baru dalam menstabilkan wilayah yang pernah dikuasai oleh kelompok militan tersebut.
"Momentum telah bergeser, kini tantangan baru yang akan dihadapi adalah mengamankan serta memilihkan wilayah yang berhasil dibebaskan dari ISIS," ujar Kerry dalam konferensi internasional untuk pengumpulan dana kampanye militer Irak, dilansir Reuters Kamis (21/7).
Selain Kerry, sejumlah pejabat dari Kemeterian Luar Negeri dan Pertahanan AS juga sepakat dalam melakukan langkah dalam memukul mundur ISIS. Hal ini khususnya untuk mengusir kelompok teroris itu dari Mosul, salah satu kota di Irak yang menjadi pusat kekuasaan mereka dalam dua tahun terakhir.
PBB mengkhawatirkan langkah tersebut dapat menimbulkan bencana kemanusiaan yang besar. Diantaranya adalah jutaan orang menjadi pengungsi dan menjalani kehidupan secara tidak layak.
Setidaknya, dana sebesar 2 miliar dolar AS harus disiapkan untuk membantu stabilisasi wilayah yang menjadi lokasi pertempuran. Bantuan kemanusiaan ini diantaranya untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas yang diperlukan seperti kesahatan, pendidikan, dan keamanan.
"Pertempuran akan menghasilkan dampak sipil yang sangat buruk jika tidak ditangani secepatnya," ujar koordinator kemanusiaan PBB untuk Irak, Lisa Grande.