REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Francois Hollande pada Kamis (21/7) mendesak Inggris mempersiapkan pembicaraan keluar dari Uni Eropa (EU) atau Brexit secepat mungkin.
Menghadiri konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May di Paris, Hollande mengatakan Prancis menghormati keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa, tapi membuka negosiasi lebih cepat tentang Brexit lebih baik.
"Tidak akan ada diskusi, pra-negosiasi sebelum negosiasi tapi bisa ada persiapan untuk negosiasi ini. Kami memahami pemerintah Anda yang baru saja dibentuk perlu waktu. (Tapi), lebih cepat lebih baik untuk kepentingan bersama," Hollande mengatakan kepada May.
Peringatan ketidakpastian sebagai akibat dari Brexit, Hollande menekankan Inggris harus menghormati pergerakan bebas dari warga Uni Eropa jika ingin tetap menjadi bagian dari serikat perdagangan bebas.
May mengatakan dia ingin memastikan negosiasi untuk Inggris meninggalkan Uni Eropa dilakukan dengan cara yang tenang dan tertib serta konstruktif.
"Saya berharap kita semua dapat membuat sebagian besar dari enam bulan ke depan untuk mempersiapkan diskusi ini dengan cara yang konstruktif, sehingga kita memaksimalkan peluang untuk keduanya, Inggris dan Uni Eropa," tambahnya.
May juga menyatakan tekad mempertahankan hubungan terdekat ekonomi yang mungkin antara London dan Paris setelah referendum Inggris tentang keanggotaanya di Uni Eropa.