Jumat 22 Jul 2016 11:40 WIB

Air Mata Pikachu untuk Suriah

Seniman Suriah Moustafa Jano mengedit foto Pikachu yang menangisi perang di Suriah.
Foto: Moustafa Jano/BBC
Seniman Suriah Moustafa Jano mengedit foto Pikachu yang menangisi perang di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Bukan hal mudah membuat dunia kembali memalingkan wajah dan memperhatikan Suriah yang telah dilanda perang lebih dari lima tahun.

Bagi mereka yang menyaksikan dari jauh, laporan mengejutkan mengenai dampak bom barel, serangan bunuh diri, penyiksaan dan warga sipil yang kelaparan bisa berlalu begitu saja.

Salah satu taktik yang digunakan aktivis Suriah untuk mengingatkan perang di Suriah adalah dengan menggunakan fenomena budaya populer Pokemon Go. Pikachu, squirtle dan weedle adalah karakter yang diambil untuk menggambarkan kerasnya kehidupan perang.

Pekan ini, Revolutionary Forces of Syria (RFS) Media Office, sebuah kelompok media yang mendukung oposisi terhadap rezim Presiden Bashar Assad mengunggah sejumlah foto anak-anak berpose dengan gambar karakter Pokemon.

Seperti dilansir BBC, Jumat (22/7), gambar itu dilengkapi dengan keterangan kota atau desa asal sang anak di barat laut Suriah yang dikuasai gerilyawan. Salah satunya, seperti di bawah ini yang bertuliskan "Saya dari Kafr Nabl di Provinsi Idlib. Datang dan selamatkan saya."

Lingkungan dimana foto diambil tidak jelas. RFS belum merespons permintaan untuk berkomentar. Kafr Nabl adalah sebuah kota yang memiliki sejarah menghasilkan poster menarik untuk mencoba menarik perhatian internasional. Seringnya, berisi permintaan militer Barat membantu melawan pemerintah Suriah.

Pesan dibalik gambar Pokemon itu tampaknya adalah jika kalian bisa mengahabiskan banyak waktu mengejar makhluk imajiner, mengapa tidak bisa melakukan lebih bagi anak-anak yang tumbuh dalam perang. Foto tersebut sudah dibagi ribuan kali di media sosial.

Seniman di luar Suriah juga meminjam Pokemon untuk menyampaikan pesan mereka. Warga Suriah yang kini tinggal di Swedia Moustafa Jano mengunggah foto editannya ke Facebook.

Tampak Pokemon melakukan perjalanan di perahu bersama pengungsi karena menyelamatkan diri dari perang. Sesampainya di daratan Eropa, Pokemon itu justru menghadapi masa depan yang tak menentu.

Dalam salah satu unggahannya, Jano mengutip kalimat novelis Swedia Jonas Gardell. "Kakek, apa yang kau lakukan saat musim panas 2016, saat dunia sedang berperang? Oh, cucuku sayang, kami sedang mencari karakter Pokemon di telepon!"

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement