Sabtu 23 Jul 2016 03:15 WIB

Pencarian MH370 Dihentikan

Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti
Foto: Reuters
Serpihan yang diduga MH370 tengah diteliti

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pencarian pesawat perusahaan penerbangan Malaysia MH370 ditangguhkan jika tidak ditemukan di daerah yang sekarang dilacak, kata Malaysia, Cina dan Australia dalam pernyataan pada Jumat (22/7).

Boeing 777 itu dengan 239 penumpang hilang pada Maret 2014 dalam penerbangan dari ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, menuju Beijing. Hampir 180 juta dolar Australia (lebih dari 1,3 triliun rupiah) habis sejak pencarian dalam air mencakup 120 ribu kilometer persegi, yang dilakukan di Samudera Hindia selatan.

"Dengan ketiadaan bukti pasti baru, Malaysia, Australia dan Cina secara bersama sepakat menangguhkan pencarian setelah perburuan di 120 ribu kilometer persegi itu selesai," kata Menteri Angkutan Malaysia Liow Tiong Lai pada jumpa pers, saat ia membacakan pernyataan dia dan timpalannya dari Cina serta Australia.

Keluarga korban, sebagian besar berasal dari Cina, menekan keras untuk mendapat jawaban sejak pesawat itu hilang dan mereka cenderung mengutuk setiap saran pengakhiran pencarian tersebut. Liow menyatakan regu itu tidak menyerah dalam pencarian MH370, bahkan jika kurang dari 10 ribu kilometer persegi sisanya tidak menghasilkan apa pun.

"Begitu keterangan pasti baru muncul, yang dapat digunakan untuk melacak tempat tertentu pesawat itu, pertimbangan akan diberikan untuk menentukan langkah selanjutnya," kata pernyataan menteri tersebut.

Penyelidik percaya pesawat itu sengaja diterbangkan ribuan kilometer keluar jalurnya sebelum jatuh di Samudera Hindia selatan di lepas pantai Australia. Penyelidik Malaysia pada 2015 mengatakan tidak ada yang mencurigakan dalam sejarah keuangan, kesehatan atau pribadi pilot atau awaknya.

Puing pesawat itu terdampar di pantai Afrika dan dikenali pasti berasal dari MH370 tapi menghasilkan sedikit petunjuk pada teka-teki tersebut. "Meskipun mengakui arti penting puing tersebut, para menteri mencatat hingga kini, itu tidak memberikan keterangan pasti tempat pesawat tersebut," kata menteri itu.

Pencarian berlangsung lebih dari dua tahun, tapi tidak menemukan tanda puing utama.

Pencari dari perusahaan Belanda, yang memimpin perburuan dalam laut, kepada Reuters mengatakan percaya bahwa pesawat itu mungkin melayang ke laut daripada menukik, berarti mereka menjelajahi tempat salah di lautan tersebut. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement