Senin 25 Jul 2016 11:55 WIB

Trump Memperluas Larangan Masuk Muslim, Bukan Mencabutnya

Donald Trump
Foto: AP Photo
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,   WASHINGTON -- Kandidat resmi untuk pemilu presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak mengubah pikirannya soal larangan Muslim di AS. Dalam perkembangan terbaru, ia malah memperluas larangan tersebut.

Sebelumnya dalam pidato di Partai Republik Trump menegaskan soal larangan imigran masuk ke AS. "Negara ini harus segera menghentikan imigrasi dari negara mana pun yang terkait terorisme," kata Trump.

Memang ia tidak menyebut Muslim. Banyak orang mengira Trump sudah melunak. Karena mendapat tekanan dari sekutu-sekutu utamanya, termasuk pasangan wakil presiden agar lebih hati-hati dalam menyinggung Muslim.

Namun saat wawancara dengan Chuck Todd dalam Meet the Press NBC, Trump menegaskan ucapannya dan tak mencabut soal larangan itu. "Saya kira itu bukan berjalan mundur. Pada faktanya, boleh dibilang sebuah ekspansi," ujar Trump menegaskan. 

"Orang-orang marah ketika saya menyebut Muslim, jadi saya tidak masalah tidak mengatakan itu. Tapi ingat, sekarang saya menyasar teritorial daripada sekedar Muslim," kata Trump.

Trump melarang Muslim di seluruh dunia untuk masuk negaranya sejak insiden Desember. Pascaserangan di San Bernardino, Trump menyeru agar otoritas menghentikan sepenuhnya gelombang Muslim memasuki AS.

Pernyataan itu masih terpampang di situs kampanye miliarder asal New York tersebut. Posisi ini membuat Trump jadi calon paling kontroversial. Hal ini pula yang membuat pejabat-pejabat kunci menolak mendukung kampanye Trump.

sumber : Washington Post
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement