REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama pertama kalinya mengakui Donald Trump mempunyai kemungkinan untuk menempati Gedung Putih. Padahal sebelumnya Obama pernah mengatakan Trump tidak akan berhasil menjadi Presiden.
Namun setelah melihat survey kini ia menyatakan calon dari Partai Republik tersebut mempunyai kemungkinan untuk menang.
"Ini menjadi alamiah dalam demokrasi sampai pemilihan selesai dan rakyat Amerika mempunyai kata-katanya sendiri, kami tidak tahu (siapa yang akan menang). Saya sudah melihat berbagai hal terjadi dan saya fikir siapa pun yang berjuang dalam kampanye tidak takut kalah," katanya, seperti yang dikutip dari Telegraph, Rabu (28/7).
Dalam konvensi nasional Partai Demokrat Obama sempat menyinggung buruknya pengetahuan Trump. Salah satunya sebagai calon presiden Amerika yang tidak mengerti ancaman nuklir atau perbedaan Sunni dan Syiah.
"Saya fikir yang menakutkan adalah presiden yang tidak tahu apa yang perlu mereka ketahui dan tidak memiliki ketertarikan untuk belajar apa yang tidak ia ketahui," katanya.
Dalam konvensi nasional Partai Demokrat Obama juga mengatakan calon presiden Amerika Hillary Clinton siap membuat sejarah. Sebagai presiden perempuan pertama Amerika Serikat.
"Jika ada anak perempuan yang masih bangun untuk menonton (konvensi ini), Saya mungkin presiden perempuan pertama tapi kamu adalah berikutnya," kata Clinton.