REPUBLIKA.CO.ID, WASHINTON -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan, ada kemungkinan Rusia akan mencoba mempengaruhi pemilihan presiden di Amerika Serikat. Ini diungkapkan Obama, setelah ahli mengaitkan kebocoran email Komite Nasional Demokrat (DNC) dengan peretas Rusia.
"Segalanya mungkin. Saya tahu para ahli telah mengaitkan ini dengan Rusia," kata Obama dalam sebuah wawancara yang disiarkan NBC News Selasa (26/7).
Obama mengatakan Federal Bureau of Investigation sedang menyelidiki kebocoran lebih dari 19 ribu email DNC yang menunjukkan panitia lebih menyukai Hillary Clinton dibandingkan Senator Bernie Sanders untuk nominasi partai.
"Apa yang kita tahu adalah Rusia meretas sistem kami, bukan hanya sistem pemerintahan tapi juga sistem swasta," kata Obama seperti dilansir Al-Arabiya Rabu (27/7).
Obama menambahkan ia tak bisa mengatakan secara langsung apa motif kebocoran itu. Namun menurutnya yang ia tahu pasti adalah Donald Trump berulang kali menyatakan kekagumannya kepada Vladimir Putn.
Trump memang kerap memuji Putin dengan menyebutnya pemimpin yang kuat. Pengusaha New York itu juga mengatakan saat ia menjabat presiden, NATO mungkin tak secara otomatis membela negara Baltik yang pernah menjadi bagian dari Rusia.