Jumat 29 Jul 2016 08:25 WIB

PBB Minta Pertempuran Suriah Dihentikan Selama 48 Jam

Seorang pria melintasi mayat yang disebut menjadi korban pengeboman di aleppo, Suriah
Foto: Reuters
Seorang pria melintasi mayat yang disebut menjadi korban pengeboman di aleppo, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan Stephen O'Brien pada Kamis (28/7) mengusulkan jeda 48jam dalam pertempuran di Kota Aleppo, Suriah Utara.

Dengan demikian seperempat juta orang yang terjebak di belakang dari depan bisa dijangkau. "Situasi buat orang yang terperangkap di Aleppo Timur tetap menjadi keprihatinan terbesar," kata O'Brien, yang juga adalah Koordinator Bantuan Darurat PBB, di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas Besar PBB, New York.
 
"Sebagaimana saya beritahukan Dewan Keamanan PBB pada Senin, kami menuntut akses aman, rutin dan berkelanjutan ke seperempat juta orang yang terjebak di belakang garis depan. Semua pilihan harus dipertimbangkan," katanya.
 
 
Ia menyatakan ia mengetahui tindakan tersebut, yang diusulkan pada Kamis oleh Federasi Rusia untuk membuat koridor kemanusiaan. Laporan media menyatakan Rusia telah mengusulkan pembuatan beberapa jalur "yang disebut koridor ke luar" yang akan memungkinkan pembagian makanan, serta penyediaan kesempatan bagi warga sipil untuk meninggalkan kota itu.
 
Rusia dan Pemerintah Suriah memulai operasi kemanusiaan berskala luas untuk menyediakan bantuan buat penduduk Aleppo, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Kamis (28/7).
 
Aleppo, yang secara strategis berada di dekat perbatasan Suriah dengan Turki adalah kota terbesar di Suriah dan pernah menjadi pusat ekonomi. Kota tersebut adalah titik penting bentrokan antara militer Suriah dan gerilyawan.
 
 
"Penting bahwa keamanan setiap koridor semacam itu dijamin semua pihak dan orang bisa memanfaatkannya secara sukarela. Tak seorang pun bisa dipaksa menyelamatkan diri, oleh setiap jalur khusus atau lokasi tertentu. Perlindungan harus dijamin buat semua orang sesuai dengan prinsip kenetralan dan tidak memihak," kata O'Brien.
 
"Usul PBB bagi jeda kemanusiaan selama 48 jam itu untuk memungkinkan operasi lintas-perbatasan dan lintas-jalur adalah apa yang kita, sebagai manusia, perlukan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement